Ahlussunnah Search Engine :

Loading

Thursday, February 24, 2011

Hukum mengikuti kebanyakan manusia dalam hal ibadah

Kondisi memprihatinkan dari mayoritas umat islam di jaman sekarang. Kalau kita tanyakan kepada mereka yang awam tentang suatu tata cara ibadah, sedikit sekali yang akan menjawab dengan dalil firman Allah, hadits Rasulullah,ataupun ijma para sahabat. Sebaliknya justru mereka biasanya menjawabnya dengan nada meremehkan, "ya biasanya kebanyakan orang kan melakukannya begini, begitu, lihat ustadz fulan, ustadz fulan, ya kita ikut aja mereka kan lebih faham agama dari kita."
Benarkah begitu cara kita mengambil tata cara ibadah?


padahal Allah berfirman :


Artinya :"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah." (QS. Al-An’am :116)

Dikarenakan mayoritas umat manusia berada dalam kejahilan dan kesesatan,dan ini sunatullah yang pasti terjadi sampai akhir zaman.Lalu bagaimana caranya bila mengikuti kebanyakan manusia justru akan menyesatkan kita? 
Allah berfirman :


Bagaimana kita bertanya kepada Rasulullah para sahabat dan para ulama yang telah wafat? Ada beberapa cara dan media yang bisa kita tempuh dalam hal pencarian ilmu di masa sekarang. Baik dari ulama-ulama yang berjalan diatas sunnah (yang mereka dikatakan sebagai pewaris para nabi) dan ustadz-ustadz yang benar-benar memiliki ilmu tentang sunnah dan diinul islam ini. Alhamdulillah telah sampai kita pada zaman di mana teknologi informasi dan media bisa berkembang demikian pesatnya sehingga dengan mudah kita bisa mendapatkan kitab-kitab Alquran dan terjemahannya,kitab-kitab Hadits,kitab-kitab fiqih,dan lainnya.Dan kemudahan itu tidak sampai disitu saja, bukankah lewat internet kita juga bisa membaca artikel-artikel yang berisi tentang tafsir,fatwa,pelajaran dan hikmah dari para ulama?Subhanallah..merugilah orang-orang yang meninggalkan segala kemudahan ini dan terlena lalu malas untuk mempelajari ilmu yang mengantarkan dia ke surga Allah.

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati kesemuanya itu akan ditanya.” (QS. Al Israa’: 36) 

 Yang menyedihkan lagi terkadang mereka yang bisa kita katakan cukup berilmu berhujjah dengan kemudahan rahmat Allah, "Bukankah Allah tidak akan membebani kita melebihi kemampuan kita?Bukankah Allah berfirman dalam surah At-Taghaabun: 16 yang artinya "Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta ta'atilah."dan masih banyak kemudahan dari Allah yang masya Allah mereka pakai untuk mendukung kemalasan mereka. Lihat ayat-ayat ini :
"dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan..." (Al-Hajj: 78).
"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesu-karan bagimu." (Al-Baqarah: 185).  Dan Hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasalam  "Sesungguhnya agama itu mudah." (HR. Al-Bukhari). Dan sabda beliau shallallahu alaihi wasalam  "Apabila aku perintahkan kalian dengan suatu perintah maka laksanakanlah dari-padanya semampu kalian." (Muttafaq 'alaih, dan Ahmad)
 Pertanyaannya yang hendaknya ditanyakan kepada mereka :" Apa iya kamu udah melakukannya semampu kamu, ataukah kamu bermaksud membatasi kata 'kemampuan' itu hanya untuk mempermudah urusanmu yang lain sehingga bisa santai dan bermain-main?

PERHATIKAN LAGI AYAT DIATAS ! 
"..Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati kesemuanya itu akan ditanya.” (QS. Al Israa’: 36) 

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” ( QS.Al 'Ashr )

No comments:

Post a Comment